News & Research

Reader

Sebulan Saham PGEO Sudah Melonjak 20%, Gegara Mau Bagiin Dividen?
Wednesday, May 08, 2024       10:02 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang juga menjadi anak usaha PT Pertamina (Persero), yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk () terpantau kembali melesat pada perdagangan sesi I Rabu (8/5/2024).
Per pukul 09:30 WIB, saham melesat 2,3% ke posisi Rp 1.335/unit. Saham pada sesi I hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 1.310 - Rp 1.350 per unit.
Dalam sepekan terakhir, terpantau sudah melesat 10,66%, sedangkan dalam sebulan terakhir sudah melonjak hingga 20%, dan sepanjang tahun ini sudah melejit 15,38%.
Saham sudah ditransaksikan sebanyak 1.536 kali dengan volume sebesar 9,53 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 12,73 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 55,4 triliun.
Hingga pukul 09:30 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.300/unit, menjadi posisi dengan antrean beli terbanyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 7.372 lot atau sekitar Rp 958 juta.
Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 1.370/unit, menjadi posisi dengan antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 9.278 lot atau sekitar Rp 1,3 miliar.
Melesatnya saham terjadi di tengah rencana perseroan yang akan membagikan dividen untuk tahun buku 2023. akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2024 mendatang. Rapat akan digelar di Grha Pertamina, Jakarta mulai pukul 13.30-16.00 WIB.
"Perseroan menyampaikan pemberitahuan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham," jelas direksi dalam pemanggilan RUPST, Selasa (7/5/2024).
Salah satu mata acara adalah persetujuan penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2023. Selain itu ada mata acara persetujuan pergantian pengurus perseroan.
Pada 2023, anak usaha Pertamina ini membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 163,59 juta (sekitar Rp 2,52 triliun). Angka laba bersih itu naik dari tahun sebelumnya yang jumlahnya sebesar US$ 127,34 juta.
Adapun pada RUPST tahun lalu pada 5 Juni 2023, menyetujui dividen final tahun buku 2022 senilai US$ 30 juta atau Rp 10,8/saham.
Sementara itu, berdasarkan laporan tahunan 2023 dijelaskan mengenai kebijakan dividen perseroan, di mana setelah melakukan IPO ( initial public offering ), dengan memperhatikan kebijakan yang telah disampaikan di atas serta melihat kondisi keuangan perseroan secara keseluruhan.
Perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50% dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain, sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
 Sanggahan:   Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 
(chd/chd)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM